Teknik Win-Win Close, Tingkatkan Penjualan!
Teknik win-win close merupakan salah satu teknik negosiasi yang umum digunakan dalam dunia bisnis dan memfasilitasi kedua pihak untuk mendapat solusi. Biasanya para pebisnis menggunakan teknik ini untuk mendapatkan keuntungan yang sama dengan lawannya.
Pendekatan win-win ini sangat efektif dalam kegiatan negosiasi yang melibatkan dua pihak atau lebih yang memiliki pandangan, maksud dan tujuan yang sama. Bagaimana cara closing penjualan yang efektif? Simak penjelasannya pada artikel berikut ini.
Cara Mencapai Teknik Win-Win Close
Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu Anda perhatikan untuk dapat mendapatkan win-win close saat bernegosiasi dalam teknik penjualan, antara lain yaitu:
1. Memahami Perbedaan
Tidak jarang dalam negosiasi Anda dihadapkan pada situasi di mana Anda perlu membuat konsesi atau keringanan, di mana Anda perlu merelakan sesuatu atau beberapa bagian dari kesepakatan untuk mencapai kesepakatan bersama.
Dalam memberi keringanan, Anda harus mendapatkan sesuatu yang lain atas pengorbanan yang Anda lakukan. Hal ini bisa disebut dengan condition atau kondisi, yaitu apa yang Anda butuhkan sebagai ganti Anda memberikan keringanan tersebut.
Pastikan keringanan yang Anda berikan tetap seimbang dengan kondisi yang Anda terapkan untuk bisa memberikannya. Coba gunakan pernyataan yang akan membantu Anda dan pihak lawan dalam memastikan bahwa pihak lain mendapatkan apa yang diinginkannya.
2. Tanamkan Benih Keraguan
Teknik win-win close berikutnya yaitu dapat memakai The Seed of Doubt dengan tepat. Teknik ini digunakan calon pembeli dengan cara menanamkan benih keraguan dalam penjualan.
Sehingga penjual harus berusaha meyakinkan calon pembeli dengan menawarkan potongan harga. Penjual harus mampu meyakinkan keraguan dengan menghadirkan nilai produk atau jasa yang akan ditawarkan kepada calon pembeli.
3. Tetapkan Tenggat Waktu untuk Penawaran
Cara win-win close yang baik lainnya yaitu dengan menerapkan tenggat waktu penawaran. Kalau sudah yakin dalam membuat penawaran yang masuk akal, berikan tenggat waktu kepada calon negosiasi untuk menerimanya atau tidak.
Mungkin, bisa saja nantinya mitra Anda justru akan memberikan versi penawaran balasan mereka. Namun, dengan menetapkan tenggat waktu, Anda menegaskan kepada mitra Anda untuk serius.
Jika ternyata kurang memuaskan, kedua belah pihak bisa berdiskusi dan negosiasi ulang. Kedua belah pihak perlu melakukan perbaikan dalam proses mengambil keputusan.
4. Keluar dari Negosiasi
Teknik negosiasi sudah dilakukan oleh calon pembeli, namun penjualan tetap tidak tergoyahkan, sehingga tidak jarang calon pembeli menggunakan teknik win-win close ini dengan meninggalkan negosiasi.
Sehingga sebagai sales yang dapat dilakukan dengan memberikan third alternative untuk mencapai win-win solution yang diinginkan kedua belah pihak.
Hal ini untuk mencapai win-win solution dalam kesepakatan bersama sesuai dengan prospek yang akan diwujudkan dalam menghasilkan keuntungan bagi kedua belah pihak dan memuaskan bagi semua pihak yang melakukan kerja sama.
5. Membuat Kesepakatan Tertulis
Perjanjian lisan bukan berarti perjanjian yang tidak dapat dilaksanakan. Hanya saja, ketika terjadi perselisihan saat kesepakatan dilakukan, akan sulit mengingat apa yang dikatakan atau disepakati sebelumnya.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk setidaknya memiliki data atau bukti yang dapat menunjukkan syarat-syarat perjanjian yang telah dibuat.
Umumnya, perjanjian dibuat dalam bentuk tertulis agar lebih mudah ditinjau kembali jika diperlukan.
Oleh karena itu, teknik win win close menjadi strategi yang dapat menyelesaikan masalah dengan keputusan yang menguntungkan kedua belah pihak. Penyelesaian negosiasi dengan win-win close ini lebih mengedepankan kesepakatan di antara para pihak.