-
-

Berapa harga ATK yang biasa Anda beli, cek harganya sekarang

cari disini

Belanja Offline Lebih Untung? Masa, Sih?

Belanja Offline Lebih Untung? Masa, Sih?
Di era digital yang makin berkembang seperti sekarang, belanja di toko online atau marketplace telah menjadi pilihan utama bagi kebanyakan konsumen. Meski begitu, pernahkah Anda berpikir, bahwa toko offline sebenarnya mungkin memiliki potensi untuk menjadi opsi yang lebih ekonomis? Di awal kemunculan tren e-commerce, terjadi perang harga dan promosi gila-gilaan antar-platform. Hal ini tentunya membuat konsumen lebih tertarik karena dari sisi harga dan kepraktisan mengalahkan belanja offline. Namun sekarang, hal ini mulai bergeser dan belanja offline bisa lebih untung daripada online. Masa? Mari kita bahas kenapanya satu per satu, ya.

Faktor Biaya Ongkir dalam Belanja Online

Biaya ongkir atau ongkos kirim adalah komponen biaya yang akan selalu ada saat transaksi daring. Biaya ongkir ini akan menambahkan harga akhir produk yang dibayarkan konsumen. Biaya pengiriman dapat membuat toko online kurang atraktif bagi konsumen yang berada jauh dari tempat pengiriman toko. Dibandingkan awal booming belanja online, nilai subsidi ongkir yang ditawarkan pada konsumen sudah jauh berkurang jumlahnya. Hal ini tentunya membuat biaya akhir yang dikeluarkan akan lebih membengkak. Tentunya, hal ini akan membuat konsumen berpikir, dengan harga yang sama jika mereka bisa mendapatkan barang yang diinginkan dengan lebih cepat dan pasti, tentunya mereka akan lebih memilih belanja secara tradisional. Apalagi, jika ternyata komponen ongkir melebihi harga barang yang mereka beli.

Biaya Layanan dalam Marketplace

Sejak dahulu, sebenarnya sudah ada komponen biaya yang harus keluar saat transaksi dalam sebuah marketplace terjadi. Akan tetapi, karena masih mengejar pertumbuhan pasar, pemilik marketplace banyak yang memilih menggratiskan biaya ini. Namun, era sudah berubah. Marketplace kini harus mengejar ketertinggalannya dan mulai berpacu untuk bisa mencapai kondisi untung. Era bakar uang yang sudah selesai membuat biaya layanan yang dulunya bersembunyi di balik layar, muncul. Biaya layanan ini tidak hanya berupa biaya transaksi yang harus dibayar konsumen, tetapi juga komisi yang ditarik oleh marketplace dari para penjual. Biaya ini bahkan ada yang sudah mencapai angka 8% dari nilai transaksinya. Biaya layanan ini tentunya akan memengaruhi harga akhir produk yang dipasang penjual. Bukan tidak mungkin di akhir malah lebih murah jika langsung beli offline saja. Jika terjadi seperti ini pembeli tentu merasa lebih untung belanja di toko dekat rumahnya saja. Dari sisi penjual, ada juga biaya iklan dan promosi yang dibayarkan untuk mendapatkan eksposur di marketplace. Tentunya ini juga nantinya akan berimbas pada harga produk yang dipasang penjual.

Keberhasilan Toko Offline yang Menjadi Lebih Murah

Untuk dapat bersaing dengan toko online, toko offline harus bisa menyediakan nilai tambah dan harga produk yang lebih murah. Toko dengan pengelolaan stok lokal yang efisien bisa mengurangi berbagai biaya. Hal ini bisa dijadikan celah untuk mengurangi biaya ongkir jika si toko offline menyediakan fasilitas pengiriman. Kebebasan dari aturan e-commerce juga potensial membuat toko offline mengelola stok dan harganya tanpa tersandung kebijakan e-commerce. Pengalaman menyentuh dan memilih barang secara langsung juga bisa membuat konsumen merasa harga yang mereka bayarkan jatuhnya lebih ‘murah’ dan menguntungkan. Banyak toko offline yang sukses juga dengan penjualan luringnya karena lokasi toko yang strategis dan interior toko yang menarik pelanggan datang. Generasi sekarang sangat senang dengan segala tempat yang tampak menarik di foto. Sehingga toko-toko yang memfasilitasi hal ini juga mengalami peningkatan pengunjung dan volume penjualan.

Strategi untuk Meningkatkan Keuntungan Toko Offline

Dari ulasan di atas bisa dilihat belanja offline potensial sekali lebih menguntungkan baik bagi pembeli maupun penjualnya sendiri. Nah, bagi pemilik toko offline, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan keuntungan toko offline miliknya, di antaranya:

A. Penerapan Teknologi dalam Pengelolaan Stok

Untuk pengelolaan stok yang lebih efisien pemanfaatan teknologi akan sangat membantu dan mengurangi biaya. Sistem yang terintegrasi juga akan memudahkan pembuatan laporan untuk evaluasi.

B. Pemasaran Kreatif dan Program Loyalitas

Tanpa harus membayar biaya tinggi di marketplace, toko offline bisa menggunakan pemasaran kreatif menggunakan media sosial dan program loyalitas untuk mempertahankan pelanggan. Program keanggotaan yang menawarkan berbagai reward akan sangat menarik bagi konsumen. Diskon dan penawaran terbatas bisa memancing konsumen untuk belanja lebih banyak. Toko offline juga bisa membuat program member get member untuk meningkatkan eksposur dari mulut ke mulut. Toko offline juga bisa bekerja sama dengan influencer media sosial untuk membantu mempromosikan toko dengan para pengikut mereka. Cara ini meski tidak serta merta meningkatkan penjualan, tetapi bisa membantu membangun citra toko.

Tantangan dan Perubahan di Masa Depan

Jika melihat perkembangan dan kecenderungan yang terjadi saat ini, tampak persaingan akan makin ketat di marketplace maupun toko online. Jumlah penjual akan makin banyak, begitupun juga dengan jumlah marketplace. Padahal jumlah pembeli juga tidak bertambah signifikan. Pertambahan biaya yang harus dikeluarkan untuk berbelanja online juga akan makin besar membuat pembeli pun akan makin tergerak untuk memilih opsi belanja lain yang menawarkan harga yang lebih kompetitif bagi mereka.

Kesimpulan: Membangun Keunggulan Bersaing bagi Toko Offline

Dari ulasan di atas dapat kita lihat bahwa toko offline bisa memberikan keuntungan lebih baik bagi pembeli maupun penjual jika dibandingkan dengan kondisi e-commerce saat ini. Tinggal bagaimana toko offline menerapkan strategi yang tepat agar bisa menawarkan harga dan layanan yang kompetitif dengan toko online. Pembeli sendiri sebenarnya akan memilih toko yang bisa memenuhi kebutuhan mereka dan kemungkinan akan tetap melakukan kedua metode belanja. Hanya saja, ada peluang yang lebih besar para pembeli akan mulai kecenderungan baru untuk kembali lebih sering berbelanja offline dibanding online. Nah, bagaimana menurut Anda, setujukah jika belanja offline lebih menguntungkan dibanding belanja secara daring?
Blog Post Lainnya
Cari Artikel
Kontak
021-8195626
+6282122716076
+6281283864951
Jl. Matraman Raya No.189B, RT.7/RW.6, Bali Mester, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13310
tokojadi@gmail.com
Pembayaran
-
-
Media Sosial
Online Sejak 2007